Diskusi Asik Pelajar NU Rembang, Tentang Pengkaderan di Tengah Pandemi

0

Rembang – pelajarNUrembang.or.id | Pada sabtu 20 Juni 2020 tepat pada pukul 20:00 WIB PC IPNU-IPPNU Rembang mengadakan Live Streaming dan juga kegiatan rutinan setiap malam minggu yaitu siaran radio Muda Is Me di 88.5 Nur FM Rembang dengan mengangkat tema “Pengkaderan di Tengah Pandemi”. Dalam segmen ini tim Muda Is Me juga menghadirkan 2 narasumber yang kompeten dan progresif dibidangnya. Narasumber yang pertama ada Rekan Obro (Ketua Dept. Kaderisasi PC IPNU Rembang) dan Rekanita Siti Mutma’innah (Ketua IPPNU Demisioner 2017-2019).

Berbicara mengenai pengkaderan dalam organisasi di masa pandemi seperti ini, memang agak menyayat hati. Bagaimana tidak, pengkaderan yang biasanya dilakukan tiap beberapa bulan sekali kini harus di stop dulu untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Mengingat pengkaderan adalah jantung dari organisasi seperti yang dikatakan mas Obro bahwa “Organisasi tanpa pengkaderan tidak akan berjalan mulus bahkan tidak akan terbentuk sebuah organisasi”.

Jika merujuk pada pengkaderan yang dirilis oleh kedua organisasi ini IPNU pada Peraturan Dasarnya pasal 6 dan IPPNU pada pasal 8; IPNU-IPPNU selain bersifat sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, kepelajaran, dan keagamaan, juga berfungsi sebagai wadah kaderisasi para pelajar, santri, dan mahasiswa. Nah dari sini bisa disimpulkan bahwa kaderisasi bermakna proses pembentukan manusia yang memiliki kompetensi mapan untuk menjalankan peranya dalam organisasi dan peranya sebagai khalifah dimuka bumi. Di IPNU-IPPNU kaderisasi dibagi menjadi dua:

  1. Formal: MAKESTA, LAKMUD, LAKUT.
  2. Non Formal: LATIN, Pelatihan Jurnalistik, dll.

Yang mana pelaksanaanya tentulah mengumpulkan massa. Ditengah situasi seperti ini sangatlah mustahil jika di adakan kaderisasi.

Pelajar NU Rembang tentu sangat tidak ingin mencederai usaha bersama pemerintah dengan masyarakat dalam penanganan virus Covid-19 ini. Maka atas dasar inilah seluruh Banom NU mengambil kebijakan penundaan semua kegiatan yang mengumpulkan massa. Ditengah era digitasi 4.0 saat ini tentu kebijakan tersebut tak lantas membuat kegiatan kaderisasi IPNU-IPPNU mati suri.

Terhalangnya proses kaderisasi formal jangan sampai membuat kita berkecil hati, masih ada proses kaderisasi nonformal yang masih bisa kita upayakan. Kaderisasi nonformal yang tidak memiliki pakem tertentu dalam sistem kaderisasi, membuat kita lebih mudah untuk menyelenggarakanya dalam wujud virtual.

Ahir kata, tidak ada harapan lebih selain pandemi ini segera berakhir. Dan kegiatan kaderisasi juga kegiatan-kegiatan yang lain bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dan kita bisa bersua dan berjumpa kembali bersama mencetak kader-kader NU yang religius, nasionalis, progresif, dan bermartabat. (fatimah)

Leave A Reply

X