Rembang, NU Online
Rastusan santri di Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang menolak penyebaran radikalisme di Indonesia. Mereka mengadakan aksi “Seribu Foto Selfie Gerakan Santri Antiradikalisme” yang berpusat di aula MA YSPIS Desa Gandrirojo Kecamatan Sedan, Kamis (18/2) pagi.
Ketua Panitia Pelaksana Aan Ainun Najib mengatakan, aksi ini merupakan buntut dari maraknya pemberitaan tentang bahaya penyebaran kelompok-kelompok radikalisme yang sebagian besar juga menyerang pesantren dan madrasah tertentu.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan semacam ini, para santri akan mengetahui bahaya perilaku dan paham radikalisme. “Memang kami menyosialisasikan bahaya perilaku dan paham radikal ini dengan berfoto selfie karena remaja sekarang hobi berfoto selfie,” jelas Wakil Ketua IPNU Rembang tersebut.
Aksi ini juga menggalang dukungan dari para pengguna media sosial, baik facebook, twitter maupun instagram dengan menggunakan hashtag #GerakanSantriAntiRadikalisme atau #Ge_SAR.
“Kami berharap partisipasi para pengguna media sosial agar turut peduli dalam aksi pencegahan perilaku dan paham radikal ini dengan menggunakan hashtag #GerakanSantriAntiRadikalisme atau #Ge_SAR,” pungkasnya.
Dengan menggunakan kertas yang bertuliskan pesan penolakan paham radikal para santri mengekspresikan diri lewat foto selfie. Mereka juga diwajibkan untuk mengikuti hashtag yang telah ditentukan pihak panitia sebagai upaya sosialisasi pencegahan perilaku dan paham radikal lewat media sosial.
Ketua MWCNU Sedan Muhtar Nur Halim mengatakan, pihaknya akan terus mengawal upaya untuk menangkal paham dan perilaku radikal.
“Nanti malam kita akan mengadakan talkshow dengan tema menggugat paham dan perilaku radikal yang mana akan dihadiri ratusan peserta dari remaja-remaja NU yang peduli terhadap upaya penolakan radikalisme,” ujar Muhtar di sela-sela mengikuti sesi acara foto selfie.
Peserta yang mayoritas merupakan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) tampak begitu sangat semangat dalam menggelorakan penolakan terhadap perilaku dan paham radikali.
Turut hadir para pengurus harian IPNU-IPPNU Rembang, serta aktivis pelajar NU dari komisariat IPNU-IPPNU MA YSPIS Gandrirojo. (Red Alhafiz K)